Rabu, 09 September 2015

Cara Membuat Keset dari Pakaian Bekas

Eh eh ngomong ngomong, kalian masih ingat dengan sarung bantal cantik yang saya buat dari kaos bekas itu tidak ?. Ingat kan?. Nah, kira kira setelah hampir 2 tahun dipakai, sarung bantal itu berubah. Dulu berwarna putih, sekarang menjadi blonteng blonteng. Ada banyak pulau di situ. Tentu saja itu bukan pulau karya saya, tapi karyaku *samo sajo.

Karena corak sarung bantal tersebut tidak sedap dipandang mata, sehingga saya memutuskan untuk tidak menggunakan lagi sarung bantal tersebut. Rencananya sarung bantal tersebut akan saya jadikan lap pel saja. Namun begitu melihat tempat menyimpan lap, ternyata eh ternyata sudah banyak lap lap dari baju bekas yang bernaung di situ. Hhhhh.

Melihat tumpukan lap tersebut yang hampir mirip sarang burung, saya punya ide untuk dijadikan keset saja. Selain itu juga saya sering disapa rasa malu saat ada tamu yang berkunjung ke rumah lalu mendapati keset saya yang berbentuk daster atau kolor utuh. hadeeehhh. Malu kan jadinya. huhuhu.

Dari sekian banyak informasi yang saya peroleh dari browsing with singing, sebagian besar membahas tentang membuat keset dengan cara dijahit. Sementara saya menjahit pun tak pernah, membaca pun saya sulit *halah.  Ada sih yang membahas tentang cara membuat keset dari handuk dengan cara tanpa dijahit. Hanya diikat di sebuah tempat yang mirip saringan nyamuk di pentilasi rumah itu lho. Dan tentu saja saya tidak mau melakukan cara yang kedua. Karena pakai merogoh kocek segala. Sementara saya duit tidak ada, membaca pun sulit *halah lagi.

Namun saya masih belum putus asa mencari ide lain. Dan akhirnya, saya berhasil menemukan ide yang ternyata tengah asyik main congklak. Pengembangan dari cara yang kedua. Hanya tempat mengikatnya saja yang diganti. Diganti dengan si sarung bantal bercorak abstrak itu.

Caranya gampang sih, cuma lama aja. Saya sendiri membutuhkan waktu kurang lebih 1 bulan, karena kesibukan saya *nggak ada yang nanyak. Iya, saya sibuk lho, sibuk pemotretan majalah flora dan fauna dengan peran jadi batu.

Siapkan Bahan :
Gunting
Pakaian bekas (tergantung stok)
Tempat untuk mengikat pakaian bekas yang sudah digunting memanjang yakni kaos bekas yang sudah dibuang bagian lengan dan lehernya, dan dirapikan membentuk persegi.



Cara membuat :
1. Gunting memanjang pakaian pakaian bekas tersebut dengan ukuran sesuai selera.

2. Buat lubang di objek untuk mengikat pakaian bekas yang sudah digunting memanjang tadi. Jarak antar lubang sesuai selera juga.


3. Masukkan pakaian bekas yang sudah digunting memanjang ke dalam lubang yang sudah disiapkan. Lalu disimpul mati dan digunting. Ingat, jangan menggunting terlalu pendek. Berikan sedikit iwir-iwir *nggak tau bahasa indonesianya apa ?.


4. Ambil kembali pakaian bekas yang digunting memanjang tersebut, lalu masukkan ke lubang yang sudah ada iwir iwirnya tadi kemudian diteruskan menuju lubang baru sebelahnya. Terus begitu. Hingga akhirnya terciptalah iwir iwir yang banyak dan saling tumpang tindih. dan keset iwir iwir dari pakaian bekas pun jadi.



Mudah kan ?. Hanya tinggal digunting lalu diikat saja. Keset dari pakaian bekas pun sekarang siap dipakai. Ye ye ye..la la la la.



Selasa, 08 September 2015

Membuat Tas dari Kaos Bekas Tanpa Dijahit

Masih berkutat di Kaos bekas. Setelah kemarin membuat sarung bantal dari kaso bekas , kali ini aku yang mempesona ini *minta dilempar konde, akan membuat tas dari kaos bekas. Namanya tas hobo. Caranya juga gampang.

Bahan :
Kaos yang tidak terpakai
Gunting
Penggaris

Cara membuat :
Masih sama seperti membuat sarung bantal dari kaos bekas, hanya tinggal gunting di bagian lengan (sebatas area yang tebal ). Lalu gunting di bagian bawah. Membuat titik-titik dengan jarak 2 cm (sesuai selera). Gunting kembali. Ikat bagian depan dan belakang. Selesai mengikat, tarik-tarik kaos, terutama di area ikatan-ikatan tadi, untuk memastikan tidak ada ikatan yang terlepas. Dan selesai. Jadi deh.


Membuat Sarung Bantal dari Kaos Bekas Tanpa Dijahit

Punya kaos yang sudah molor, atau sudah mbuluduk bin mbuluk, sudah robek, atau sudah tak terpakai, jangan dibuang yak, jangan dijadikan keset juga. Diubah saja. Jadi sarung bantal. Caranya juga gampang. Tidak perlu dijahit tangan apalagi pakai mesin jahit.
Kaos yang sudah melar pakai banget

Bahan :
Kaos yang sudah tidak terpakai
Gunting
Penggaris
Pulpen
Ni bahan-bahannya

Cara membuat :
Gunting bagian bawah kaos.






Setelah itu, agar rapi, gunakan penggaris lalu beri jarak titik yang satu dengan yang lain sebesar 2 cm. Lalu gunting secara berbarengan bagian depan dan belakang kaos.
Kemudian, setiap bagian belakang dan depan kaos tersebut diikat atau disimpul mati. Hingga jadinya seperti gambar di bawah ini.
Selesai bagian bawah kaos lalu beralih ke bagian atas kaos. Gunting bagian lengan kaos seperti penampakan di bawah ini.
Lakukan hal yang sama seperti pada bagian bawah kaos tadi. Selesai, lakukan juga hal yang serupa di sisi kanan dan kiri kaos tersebut. Setelah selesai, tarik kaos tersebut ke kanan dan ke kiri, untuk mengecek ada tidaknya ikatan yang terlepas. Maka..eng ing eng..taraaaaa..jadi dehhhhhh......................


Sarung Bantal dari Kaos Melar

Mudah kan, tidak perlu dijahit pula. Cuma tinggal gunting gunting gunting, lalu ikat ikat ikat. Selesai.

Membuat Tas dari Banner

Seringkali kita ketemu dengan yang namanya iklan yang nempel di sana dan di sini. Di pohon, di dinding dan lain sebagainya. Nah tu iklan ada yang infonya update bahkan ada yang sudah kadaluarsa. Salah satunya banner yang akan aku ubah jadi tas ini. Infonya sudah kadalaursa 1 bulan yang lalu.
Cara membuatnya gampang koq, masih susah ngerjain integral parsial, sumpeh.

Siapkan bahan seperti di bawah ini :
Banner tak terpakai
Gunting
Jarum
Benang
Penggaris

Cara membuat :
Buat pola tas yang diinginkan.



Gunting gunting gunting
Lalu jahit jahit jahit
Selesai
Gampang kan.

Yang susah mah waktu bikinnya. Kecubles cubles jarum berkali-kali. Gimana mudah kan ?. Iyelaaahhh.

Tas Banner made in saiya hahaha


Selasa, 01 September 2015

Membuat Penampung Pipis dari Alas Ompol Bekas


Salah satu perlengkapan bayi yang harus tersedia di rumah adalah alas ompol. Fungsinya ya tentu saja sebagai banteng pertahanan melubernya pipis si kecil kemana-mana. Hehe. 

Alas ompol ini pun tidak dipakai cukup lama. Paling lama mungkin sekitar 1 tahun. Bisa lebih sih. Asalkan tidur si kecil anteng, tidak munyer-munyer alias keliling kasur.

Nah setelah alas ompol tak terpakai, biasanya langsung disimpan (yang masih bagus) atau dijadikan sesuatu. Bisa lap atau bahkan keset. Sekarang daripada dijadikan keset, mending diubah jadi penampung pipis untuk training pants si kecil.
Alas ompol yg sudah dipotong

Caranya mudah koq.
Bahan :
Alas ompol 
Gunting
Benang
Jarum

Cara membuat :
Pilih bagian alas ompol yang paling bertekstur halus. Posisikan di bagian luar. Karena akan bersentuhan langsung dengan kulit si kecil.
Mengira-ngira lebar penampung pipis. Sesuaikan dengan celana dalam yang akan disatukan dengan penampung pipis.
Mengira-ngira ketebalan penampung pipis. Trial and error  pakai air biasa.
Terakhir satukan penampung pipis dengan celana dalam si kecil.
Dicoba ke model yang tak lain adalah si kecil. 
Periksa kenyamanan model saat menggunakan training pants tersebut. Jika si model tak berusaha untuk melepasnya atau tidak menggaruk-garuk area belakangnya. Maka bisa dikatakan si model nyaman menggunakannya.
Gunakan pola tersebut untuk training pant selanjutnya.

Training Pant buat Si Kecil
Gampang kan ?.
Training pant ini selain berguna untuk mengenalkan toilet training kepada si kecil. Juga berguna untuk mengamankan dompet emaknye alias menghemat pembelian popok sekali pakai.
Untuk ketahanan, tentu saja tak sekuat pospak ya. Mungkin cuma bisa menampung 1 kali pipis si kecil.
So, kalau punya alas ompol yang tak terpakai, jangan buru-buru dijadikan lap bahkan keset. Karena masih bisa diubah menjadi sesuatu yang lebih berguna lagi.